Kamis, 23 Februari 2012

makalahe konco

MAKALAH

KHUTBAH  JUM’AH MEDIA UNTUK MENYEBARKAN ILMU PENGETAHUAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah    :     Hadits  Tarbawi II
Dosen Pengampu    :    Ghufron Dimyati, M. Ag

Disusun Oleh
Nama        :  Suryaningsih
NIM          :  2021110146
Kelas         :  D

JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012


BAB I
PENDAHULUAN

Khutbah Jum’at dapat dijadikan media pembinaan umat, karena dilaksanakan secara rutin, di dalam khutbah ini pula, terdapat pengetahuan- pengetahuan yang dapat menambah wawasan jama’ah.

BAB II
PENDAHULUAN

A.    Materi Hadits Khutbah Jum’ah Media untuk Menyatukan Ilmu Pengetahuan
عَنْ سَالَمٍ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ عَلَى الْمِنْبَـرِ فَقَالَ : مَنْ جَاءَ اِلَى الْجُمْعَـةِ فَلْيَـغْتَسِلْ

B.    Terjemahan :
Dari salam, dari ayahnya, dia berkata. “Aku mendengar Rosulullah SAW berkhutbah di atas mimbar, beliau berkata, “ Barangsiapa menhadiri sholat Jum’at, maka hendaklah ia mandi terlebih dahulu” [1].

C.    Mufrodat                     
Dari Salim                                                                                  عَنْ سَالِمٍ 
Dari ayahnya                                                                             عَنْ اَبِيْدِ قَالَ
Aku mendengar                                                                         سَمِعْنُ    
Rosulullah SAW                                    النَّبِىُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ    
Berkhutbah                                                        يَخْطُبُ                 
Di atas mimbar                                                                          عَلَى اْلمِنْبِرِ
Beliau berkata                                        فَقَالَ                           
Barang siapa                                          مَنْ                            
Menghadiri sholat jum’at                                  جَاءَ اِلَى الْجُمْعَةِ          Menghadiri sholat jum’at                                                           فَلْيَغْتَسِلْ

D.    Biografi Salim Ibn Abdullah
Nama aslinya Abu Abdullah Salim bin Abdullah bin Umar bin Khoththab Al Quraisy Al Aday Al Madany. Ia seorang ulama tabi’in dan seorang pemuka agama.
Ia menerima hadits dari ayahnya, dari Ayyub Al- Anshpry, Rafi’ bin Khadij, Abu Hurairah dan Aisyah dan juga menerima hadits dari para tabi’in. Para ulama menetapkan bahwa ia Tsiqah dan imam dalam bidang hadits. Ishaq bin Ruhawaian berkata, “ Hadits yang paling shahih sanadnya bersumber dari Az-Zuhry dari Salim dari ayahnya.
Ia wafat pada tahun 106 H[2].

E.    Keterangan Hadits
Khutbah Jum’at mempunyai dua sisi yang tak terpisahkan. Pertama sebagai bagian dari ibadah shalat Jum’at yang melekat. Kedua, khutbah Jum’at menjadi Media untuk menyampaikan dan  memberi pelajaran kepada para jama’ah atau umat manusia secara umum. Bisa juga dikatakan, selain ritual ibadah, Khutbah Jum’at juga merupakan salah satu media dakwah yang mempunyai kaitan langsung dengan pembinaan umat.
Dalam pelaksanaannya yang rutin seminggu sekali, Khutbah Jum’at bisa menjadi media yang terprogram dengan muatan dengan muatan yang berkesinambungan dari minggu ke minggu. Isi khutbah Jum’at pun dapat disesuaikan kebutuhan jama’ah atau masyarakat setempat, melalui khutbah Jum’at pembinaan umat bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
Tata cara khutbah Jum’at juga berbeda dibanding ceramah-ceramah yang lain. Khutbah dilakukan satu arah, tanpa ada dialog. Jama’ah wajib mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan khotib. Tak diperbolehkan pula berbicara, apalagi menyela khutbah. Ini berarti, apapun yang disampaikan khotib akan didengar oleh jama’ah tanpa ada bantahan. Seorang khotib juga hendaknya memiliki pengetahuan yang luas. Misalnya pengetahuan-pengetahuan keislamanan, sejarah peristiwa penting dalam perkembangan Islam, perilaku manusia, masalah-masalah kekinian dan bahasa Arab. Hal ini akan mendukung seorang khotib untuk menyampaikan khutbahnya.

F.    Aspek – aspek Tarbawi
1.    Disyariatkan khutbah diatas mimbar bagi setiap khotib, baik dia seorang khalifah atau bukan
2.    Khatib di anjurkan memakai mimbar, supaya dapatterlihat dan didengarkan dengan jelas
3.    Disunnahkan sebelum menghadiri shalat Jum’at untuk mendi terlebih dahulu
4.    Melalui khutbah, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan-pengetahuan
5.    Khutbah Jum’at dapat dijadikan media dakwah yang mempunyai kaitan langsung dengan pembinaan umat. [3]

BAB III
PENUTUP

•    Khutbah Jum’at merupakan :
Media menyampaikan dakwah
Penambah pengetahuan para jama’ah


•    Seorang khotib hendaknya :
1.    Mengetahui berbagai macam pengetahuan
2.    Berdiri di atas mimbar ketika menyampaikan khutbah

DAFTAR PUSTAKA

•    Hajar Al Asqalani, Ibnu & Al-Imam Al Hafizh. 2008. Fathul Baari. Syarah Shahih Bukhari, Jakarta : Pustaka Azzam.

•    http://ahlul hadits.wordpress.com/2007/09/07/salim-bin-umar-wafat 106-h
1)    Ibnu hajar Al-Asqalani, & Al Imam Al Hafizh, Fathul Baari Syarah : Shahih Bukhari (Jakarta : Pustaka Azzam, 2008) Hlm. 120
2)    http:\\ahlulhadits.wordpress.com/2007/09/07/ salim-bin-umar.wafat 106-h/
3)    Op.cit. hlm:129

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link Download

Cara Downloadnya gak ribet, disini data unggahan kami bagi melalui data perbulan dan tahun, file data kami sesuaikan dengan data dari bulan berapa kami melakukan postingan, itu saja kok, biar gak ribet dan mudah downloadnya. salam AMPUH.

Popular Posts

© Copyright 2012 Muhammad Saiful design template by dudungxn2012
Muhammad Syaiful. Diberdayakan oleh Blogger.